Kecil-kelompok
kerja merupakan bagian penting dari pelatihan aktif. Hal ini penting
untuk membentuk kelompok dengan cepat
dan
efisien dan, pada saat yang sama, untuk memvariasikan komposisi dan
kadang-kadang ukuran
kelompok
di seluruh sesi. Opsi berikut ini alternatif menarik untuk membiarkan
peserta
memilih kelompok mereka sendiri atau menghitung hingga angka yang
ditunjuk.
1.Pengelompokan
Kartu
Tentukan berapa
banyak peserta akan menghadiri sesi dan bagaimana mungkin kelompok
yang berbeda yang Anda inginkan
seluruh
sesi. Misalnya: di kelas dua puluh, satu kegiatan mungkin panggilan
untuk empat kelompok lima; lain,
lima
kelompok dari empat; masih lain, enam kelompok dari tiga dengan dua
pengamat.
Kode
kelompok-kelompok ini menggunakan sebuah titik berwarna (merah, biru,
hijau, dan kuning untuk empat kelompok), stiker dekoratif
(Stiker
yang berbeda dalam tema umum untuk lima kelompok, seperti singa,
monyet, harimau, jerapah, dan gajah), dan
angka
(1 sampai 6 untuk enam kelompok).
Secara acak
menempatkan sejumlah, titik berwarna, dan stiker pada kartu untuk
setiap
peserta
dan termasuk kartu dalam materi peserta.
Ketika
Anda siap untuk membentuk kelompok Anda, mengidentifikasi
yang
kode yang Anda gunakan dan mengarahkan peserta untuk bergabung dengan
grup mereka di tempat yang ditunjuk.
Peserta
akan
mampu
bergerak cepat untuk kelompok mereka, menghemat waktu dan
menghilangkan kebingungan. Anda mungkin ingin posting tanda-tanda
yang menunjukkan
pertemuan
kelompok daerah untuk membuat proses bahkan lebih efisien.
2.
Puzzle
Pembelian enam
potong teki teka-teki anak-anak atau membuat sendiri dengan memotong
gambar
dari
majalah, menyisipkan mereka di kardus, dan memotong mereka ke dalam
bentuk yang Anda inginkan,
ukuran,
dan jumlah potongan. Pilih jumlah teka-teki sesuai dengan jumlah
grup
yang ingin Anda ciptakan. Pisahkan teka-teki, mencampur
potongan-potongan, dan saling memberi
peserta
sepotong puzzle.
Ketika Anda siap
untuk membentuk peserta ke dalam kelompok,
menginstruksikan
para peserta untuk menemukan orang lain dengan potongan untuk
menyelesaikan teka-teki.
3.
Mencari
Teman fiksi Terkenal dan Keluarga
Buat daftar anggota
keluarga yang terkenal fiksi atau teman-teman dalam kelompok tiga
atau empat. (Contohnya adalah Peter Pan,
Tinkerbell,
Kapten Hook, Wendy, Alice, Cheshire Cat, Queen of Hearts, Mad Hatter,
Superman, Lois Lane, Jimmy
Olsen,
Clark Kent.) Pilih jumlah yang sama karakter fiksi karena ada
peserta. Menulis fiksi satu
nama
pada setiap kartu indeks.
Ketika Anda siap
untuk membentuk kelompok, mintalah para peserta untuk mencari anggota
lain dari
mereka
"keluarga." Setelah kelompok yang terkenal selesai, mereka
harus menemukan tempat untuk berkumpul.
4.
Nama
Tags
Gunakan tag nama
berbagai bentuk dan / atau warna untuk menunjuk kelompok yang
berbeda.
5.
Ulang
tahun
|
Minta peserta untuk
berbaris dengan ulang tahun dan kemudian masuk ke jumlah yang
diperlukan untuk subkelompok tertentu
kegiatan.
Dalam kelompok besar, membentuk sub-sub kelompok dengan bulan
kelahiran. Sebagai contoh, 150 peserta dapat dibagi menjadi tiga
kira-kira
sama-ukuran kelompok oleh kelompok menyusun dari mereka yang lahir di
bulan Januari, Februari, Maret, dan April, Mei, Juni,
Juli,
dan Agustus, dan September, Oktober, November, dan Desember.
6.
Bermain
Kartu
Gunakan setumpuk
dari kartu remi untuk menunjuk kelompok. Misalnya, gunakan jack,
ratu, raja,
dan
ace untuk membuat empat kelompok empat. Gunakan kartu nomor tambahan,
jika perlu, untuk
mengakomodasi
kelompok yang lebih besar. Mengocok kartu dan menangani satu untuk
setiap peserta, kemudian
mengarahkan
peserta untuk menemukan orang lain dengan kartu yang sama dan untuk
membentuk kelompok.
7.
Menggambar
Nomor
Tentukan jumlah dan
ukuran kelompok Anda ingin membuat, menempatkan angka pada slip
kertas individu, dan
menempatkan
mereka dalam sebuah kotak. Peserta kemudian mengambil nomor dari
kotak yang menunjukkan nomor kelompok mereka milik.
Sebagai
contoh, jika Anda ingin empat kelompok empat, Anda akan memiliki enam
belas slip kertas dengan empat masing-masing nomor
4
1 melalui.
8.
Permen
Favors
Berikan setiap
peserta permen tanpa gula dibungkus rasa yang berbeda untuk
menunjukkan kelompok.
Sebagai
contoh, kelompok Anda dapat dikategorikan sebagai lemon,
butterscotch, ceri, dan mint.
9.
Pilih
Seperti Item
Pilih mainan dari
tema umum untuk menunjukkan kelompok. Sebagai contoh, Anda dapat
memilih transportasi dan menggunakan mobil,
pesawat
terbang, perahu, dan kereta api. Setiap peserta akan menarik mainan
dari kotak dan menemukan orang lain dengan mainan yang sama untuk
membentuk
sebuah kelompok.
10.
Peserta
Bahan
Anda dapat kode
bahan peserta menggunakan klip kertas berwarna, handout berwarna,
atau stiker pada folder atau kartu tenda
untuk
pengelompokan mentakdirkan.
Ada beberapa hal pokok yang perlu diperhatikan dalam upaya
pembentukan kelompok/tim, yaitu :
1. Keandalan individu (individual accountability).
2. lnteraksi langsung
(face-to-face interaction).
3. Ketrampilan kerjasama
(collaborative skills).
4. Proses kelompok (group
processing).
Keandalan
individu (individual accountability)
Keandalan individu dapat dilihat dari penampilan/performance seseorang. Dalam upaya pembentukan tim hal ini sangat penting guna mengetahui:kemampuan masing-masing anggota, sehingga dapat diidentifikasi yang mana perlu peningkatan.sejauh mana kontribusi yang telah diberikan oleh seseorang pada�� kelompok, apakah kontribusi tersebut sudah sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya. Pengenalan terhadap kemampuan dan kontribusi anggota kelompok ini sangat penting karena :memungkinkan setiap orang dalam kelompok mengetahui kontribusi masing-masing dalam kelompok.��memungkinkan saling tolong menolong dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok.��dapat lebih memperjelas fungsi dan tanggung jawab masing-masing anggota kelompok.��
Walaupun
kerja kelompok/tim ini sangat diperlukan dalam rangka pencapaian
tujuan atau keberhasilan, namun bila tidak dikendalikan secara benar
akan menimbulkan suatu kondisi sebaliknya. Keadaan ini disebut dengan
“social loafing”, yaitu suatu keadaan dimana kualitas kerja tim
lebih rendah bila dibandingkan dengan kerja individu, sehingga hasil
yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kondisi yang
dapat menimbulkan keadaan ini antara lain karena kurang jelasnya
identifikasi kontribusi dari setiap orang, kurangnya
keterikatan/kohesi diantara anggota kelompok, kurangnya tanggung
jawab terhadap hasil akhir dari tugas yang diberikan. Apabila semua
faktor-faktor ini cukup jelas dimana semua orang mengerti akan tugas
masing-masing, menyadari akan tanggung jawab masing-masing terhadap
hasil akhir serta adanya keterikatan kelompok yang cukup erat maka
kemungkinan terjadinya keadaan social loafing dapat dihindari,
setidak-tidaknya dikurangi.
lnteraksi
langsung (face-to-face interaction)
lnteraksi secara langsung merupakan salah satu faktor yang mempunyai pengaruh besar dalam mengupayakan pengembangan kelompok/tim yang efektif. Dengan adanya interaksi langsung atau face-to-face interaction ini maka iklim kerja akan menjadi lebih baik dan sebagai dampaknya akan meningkatkan produktifitas, moral an efektifitas kerja kelompok karena komunikasi antar kelompok lebih terbuka. Agar interaksi langsung ini dapat terwujud maka dianjurkan jumlah anggota dalam kelompok tidak terlalu besar.
Ketrampilan
kerjasama (collaborative skills)
Kelompok tidak akan mungkin dapat berfungsi secara efektif tanpa mempunyai ketrampilan untuk bekerja sama. Ketrampilan kerjasama ini perlu dimiliki oleh anggota kelompok. Mengapa? Karena banyak orang tidak menyadari bahwa sebenarnya dalam melaksanakan tugasnya, individu tersebut merupakan bagian dari kelompok/tim. Berbagai studi mengenai pentingnya kerjasama dalam kelompok menunjukkan bahwa dengan mengumpulkan orang yang tidak mempunyai ketrampilan untuk bekerja sama walaupun mereka ini mungkin cukup ahli dalam bidangnya ternyata dalam menyelesaikan tugas kelompoknya banyak menemui kesulitan.
Proses kelompok
(group processing)
Proses kelompok juga merupakan hal yang penting diketahui dalam usaha pencapaian hasil kerja kelompok yang optimal. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dengan mempelajari proses-proses yang terjadi dalam kelompok, antara lain dapat diketahui sudah sejauh mana kelompok ini berfungsi, alternatif-alternatif strategi yang dapat diambil dalam upaya perbaikan kerja kelompok.
*dikutip dari berbagai
sumber
Pembentukan Kelompok
Pembentukan
kelompok
diawali dengan adanya perasaan
atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan.[1]
Setelah itu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga
ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi
akan membentuk sebuah kelompok[5].
Pembentukan
kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-masing anggota
(siapa yang menjadi ketua atau anggota).[1]
Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan perbedaan antara
individu
satu dengan lainnya sehingga timbul perpecahan (konflik)
[6]
Perpecahan yang terjadi bisanya bersifat sementara karena kesadaran
arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok
berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Akhirnya setelah
terjadi penyesuaian, perubahan
dalam kelompok mudah terjadi.
Langkah
proses pembentukan Tim
diawali dengan pembentukan kelompok, dalam proses selanjutnya
didasarkan adanya hal-hal berikut[7] :
Pembagian
kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan
intelegensi
yang dilihat dari pencapaian akademis.[1]
Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan intelektual,
atau yang lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik.[1]
Dengan demikian diharapkan anggota
yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya.[1]
Pembagian
kekuatan yang berimbang akan memotivasi
anggota kelompok untuk berkompetisi
secara sehat
dalam mencapai tujuan kelompok.[1]
Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu
kompetisi internal
secara sehat.[1]
Dengan demikian dapat memicu anggota lain melalui transfer
ilmu
pengetahuan agar bisa
memotivasi diri untuk maju.[1]
Terbentuknya
kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas
kelompok atau individu.[1]
Pengorganisasian
dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan
kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara
lebih efisien
dan efektif.[1]
Kebebasan
merupakan hal penting dalam dinamika
kelompok.[1]
Kebebasan
disini merupakan kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide,
pendapat,
serta ekspresi selama kegiatan.[1]
Namun demikian kebebasan tetap berada dalam tata
aturan yang
disepakati kelompok.[1]
Interaksi
merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan
interaksi akan ada proses transfer ilmu
dapat berjalan secara horizontal
yang didasarkan atas kebutuhan akan informasi
tentang pengetahuan
tersebut.[1]
Keunggulan dan Kelemahan dalam Kelompok
Dalam
proses dinamika kelompok terdapat faktor yang menghambat maupun
memperlancar proses tersebut yang dapat berupa kelebihan maupun
kekurangan dalam kelompok tersebut[9].
1.
Kelebihan Kelompok
- Kemauan anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya dengan menekan kepentingan pribadi demi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar